Rumah Rempah Manisha Solo

Daun Kelor untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Daun kelor (Moringa oleifera) kaya mikronutrien (folat, vitamin A sebagai provitamin, vitamin C, kalsium, zat besi), protein dan antioksidan (mis. quercetin, chlorogenic acid) yang relevan untuk masa hamil dan menyusui. Bukti ilmiah menunjukkan potensi dukungan pada status hemoglobin saat hamil dan dukungan produksi ASI pada sebagian ibu menyusui, meski hasil riset tidak selalu konsisten dan efeknya cenderung kecil–sedang.

Pendahuluan: Mengapa Kelor Diminati Ibu Hamil & Menyusui

Risiko dan batasan pemakaian

Keamanan sangat bergantung pada bagian tanaman dan bentuk sediaan. Daun umumnya digunakan sebagai pangan/suplemen; akar dan kulit batang tidak dianjurkan pada kehamilan karena kekhawatiran efek uterus. Hindari dosis tinggi vitamin A bentuk retinol dari suplemen padat saat hamil. Interaksi obat (mis. antikoagulan/warfarin terkait vitamin K dari sayuran berdaun, obat diabetes/hipertensi) perlu diwaspadai. 1 2 3

Catatan penting: konsultasi tenaga kesehatan

Ibu hamil/menyusui sebaiknya konsultasi sebelum rutin mengonsumsi produk kelor, terutama bila memiliki penyakit kronis atau sedang minum obat (antikoagulan, antidiabetik, antihipertensi, levotiroksin, dll.). 1


Komposisi Gizi Kelor yang Relevan

Vitamin dan mineral utama (A, C, E, K, B9/folat, kalsium, zat besi)

Daun kelor mengandung provitamin A (karotenoid), vitamin C, vitamin K, folat, kalsium, serta zat besi non-heme. Kebutuhan harian untuk kehamilan/menyusui dapat dilihat pada grafik/tabel AKG (Angka Kecukupan Gizi) di bawah. 4 5 6 7 8 9

Grafik AKG (Kehamilan vs Menyusui, usia 19–50 tahun) Perbandingan AKG Kehamilan vs Menyusui

Sumber data: ODS NIH – Folat, Zat Besi, Vitamin C, Vitamin A, Kalsium. 4 5 6 7 8

Tabel AKG (19–50 th)

Nutrien Hamil Menyusui Rujukan
Folat (mcg DFE/hari) 600 500 4
Zat Besi (mg/hari) 27 9 5
Vitamin C (mg/hari) 85 120 6
Vitamin A (mcg RAE/hari) 770 1300 8
Kalsium (mg/hari) 1000 1000 7
Vitamin K (mcg/hari, AI) 90 90 9

Asam amino esensial dan protein

Daun kelor menyediakan protein nabati dengan asam amino esensial; kontribusinya bermanfaat melengkapi kebutuhan protein harian ibu hamil/menyusui, meskipun bukan pengganti sumber protein utama hewani/nabati lainnya.

Antioksidan (quercetin, chlorogenic acid)

Berbagai studi fitokimia mengidentifikasi quercetin/isoquercetin dan chlorogenic/crypto-chlorogenic acid pada ekstrak daun kelor. Kadar bervariasi menurut varietas, usia daun, dan proses pascapanen. 10 11 12

Serat dan potensi efek prebiotik

Daun kelor mengandung serat dan polifenol yang berpotensi mendukung kesehatan mikrobiota—namun data klinis manusia masih terbatas; anggap sebagai manfaat tambahan, bukan terapi. 12


Keamanan Kelor pada Kehamilan

Bagian tanaman yang aman (daun vs biji/akar/kulit batang)

Dijelaskan di NCBI bahwa daun umumnya digunakan sebagai makanan/teh/suplemen. Akar/kulit batang tidak dianjurkan pada kehamilan karena kekhawatiran efek uterotonik dan keamanan yang tidak memadai. 1 2

Bentuk konsumsi (segar, teh, bubuk, kapsul) dan perbandingan

Potensi efek samping (mual, diare, hipervitaminosis A dari suplemen padat)

Keluhan ringan saluran cerna dapat terjadi pada sebagian orang. Hindari suplemen retinol dosis tinggi saat hamil (batas tolerable upper intake level/UL untuk vitamin A preformed ~3.000 mcg RAE/hari), sedangkan provitamin A (beta-karoten) tidak dikaitkan dengan teratogenisitas pada dosis pangan. 8

Interaksi obat yang perlu diwaspadai (antikoagulan, antihipertensi, antidiabetik)

Kapan harus menghentikan penggunaan dan tanda bahaya

Hentikan dan konsultasi bila muncul: ruam/alergi, mual/diare berat, pusing/berkeringat (dugaan hipo-glikemia), perdarahan tidak biasa (bila minum antikoagulan), kontraksi rahim, atau gejala lain yang mengganggu. 1 9


Manfaat Kelor untuk Ibu Hamil (Trimester-spesifik)

Trimester 1: dukungan folat dan mual muntah (apakah membantu?)

Folat tetap prioritas dari vitamin prenatal yang sesuai anjuran; kelor dapat melengkapi, bukan menggantikan. Data langsung kelor untuk mual muntah kehamilan belum memadai. 4

Trimester 2: kebutuhan zat besi dan kalsium meningkat

AKG zat besi naik menjadi 27 mg/hari; kalsium tetap 1.000 mg/hari (19–50 th). Kelor dapat menjadi bagian pola makan kaya zat besi non-heme dan kalsium—tetap lanjutkan tablet tambah darah/Fe sesuai pedoman Kemenkes. 5 7

Trimester 3: tekanan darah, gula darah, dan edema

Bukti kelor untuk tekanan/gula darah pada kehamilan masih terbatas; fokus pada skrining antenatal, diet seimbang, aktivitas aman, dan obat sesuai anjuran.

Anemia pada kehamilan: peran zat besi non-heme dan vitamin C

Studi komparatif di Etiopia menemukan konsumsi daun kelor segar berkaitan dengan kadar hemoglobin ~0,6–0,9 g/dL lebih tinggi pada ibu hamil dibanding non-konsumen, meski desainnya observasional. Tetap utamakan suplementasi Fe/folat sesuai nasional.

Imunitas dan kelelahan: apa yang realistis dari kelor?

Nutrien kelor (vitamin C, karotenoid, protein) mendukung gizi umum; namun tidak ada bukti kuat bahwa kelor mencegah infeksi spesifik pada kehamilan. 6


Kelor dan Risiko Vitamin A pada Kehamilan

Bentuk vitamin A pada kelor (provitamin vs retinoid) dan implikasinya

Kelor terutama mengandung provitamin A (karotenoid) yang diserap dan dikonversi sesuai kebutuhan tubuh; risiko teratogenik terkait retinol dosis tinggi, bukan beta-karoten pangan. 8

Batas aman asupan dan cara menghindari kelebihan

Hindari suplemen yang memberikan >3.000 mcg RAE (10.000 IU) retinol/hari saat hamil kecuali atas indikasi klinis; ikuti panduan WHO yang tidak merekomendasikan suplementasi vitamin A rutin pada kehamilan kecuali di daerah defisiensi berat. 8 3

Siapa yang perlu ekstra hati-hati

Ibu dengan penyakit hati, gangguan penyerapan lemak, atau yang sudah mengonsumsi multivitamin retinol tinggi. Selalu cek komposisi label. 8


Manfaat Kelor Saat Menyusui

Dukungan produksi ASI: apa kata riset tentang efek galaktagog

Sejumlah uji acak terkontrol (Filipina, Thailand) menilai kapsul daun kelor (umumnya 250–450 mg, 2×/hari; total ~500–900 mg/hari) pada awal laktasi. Hasil beragam: sebagian menunjukkan kenaikan volume ASI dan/atau prolaktin, sebagian lain tidak bermakna namun tren positif. Meta-analisis terbaru menyimpulkan ada peningkatan volume ASI pada beberapa hari pertama pascapersalinan, dengan kualitas bukti rendah–sedang. 13 1415 16

Komposisi gizi untuk ibu menyusui (kalsium, protein, antioksidan)

Kelor dapat menyumbang mikronutrien penting sambil mendiversifikasi sayur harian—tetap utamakan pola makan seimbang. 7 11 12

Energi dan pemulihan pascapersalinan

Sebagai sayuran kaya mikronutrien/protein, kelor melengkapi asupan; bukan pengganti sumber kalori utama. 11

Apakah memengaruhi rasa/warna ASI?

Data spesifik tidak memadai. Secara umum, variasi makanan ibu dapat memengaruhi aroma/rasanya, tetapi LactMed tidak melaporkan efek merugikan pada bayi dari konsumsi kelor oleh ibu. 13


Dampak Kelor pada Bayi yang Disusui

Keamanan indirek melalui ASI

Ringkasan LactMed: belum ada efek samping serius yang terdokumentasi pada bayi ketika ibu mengonsumsi kelor dalam dosis makanan/suplemen yang wajar. 13

Alergi atau intoleransi: tanda yang perlu dipantau

Perhatikan ruam, feses berubah ekstrem, rewel tidak biasa. Hentikan sementara dan konsultasi bila curiga reaksi. 13

Kondisi khusus bayi (G6PD deficiency, prematur, kolik)

Data khusus minim; uji pada ibu bayi prematur menunjukkan manfaat volume ASI, tetapi pemantauan klinis tetap utama. Semua bayi mendapatkan vitamin K injeksi saat lahir untuk mencegah VKDB—terkait keamanan perdarahan, ikuti protokol klinis. 14


Dosis Praktis & Cara Konsumsi

Kisaran porsi harian untuk daun segar

Mulai dari ½–1 mangkuk sayur (≈30–50 g daun matang) sebagai lauk, tingkatkan bertahap sesuai toleransi.

Dosis umum bubuk kelor (teaspoon–gram)

Mulai ½–1 sdt (≈1–2 g/hari) bersama makanan; beberapa uji galaktagog menggunakan ≈900 mg/hari kapsul daun kelor pada awal laktasi. Ikuti label dan respons tubuh. 15

Cara menyeduh teh kelor yang tepat

1–2 gram daun/bubuk per 200 ml air panas, seduh 5–10 menit; minum hangat. (Praktik kuliner umum.)

Kapan dikonsumsi (sebelum/sesudah makan) dan pembagian porsi

Konsumsi bersama makan cenderung lebih nyaman di lambung dan membantu penyerapan zat besi non-heme bila ditambah sumber vitamin C (jeruk nipis). 6

Durasi pemakaian dan siklus istirahat

Tidak ada standar resmi. Gunakan jangka pendek–menengah sambil evaluasi manfaat/efek samping tiap 2–4 minggu; jeda bila tidak diperlukan.


Formulasi & Kualitas Produk

Fresh vs bubuk vs kapsul: plus minus

Cara memilih produk berkualitas (label gizi, izin edar, uji cemaran)

Penyimpanan agar nutrisi awet

Simpan bubuk kedap udara, jauh cahaya/panas; tutup rapat setelah digunakan untuk meminimalkan degradasi polifenol. 12

Tanda produk rusak atau terkontaminasi

Bau asam/anyir, warna berubah ekstrem, gumpal lembap, atau tidak lulus uji mikroba/logam. Hentikan pemakaian.


Interaksi Klinis & Kondisi Khusus

Kelor dan gula darah: potensi hipoglikemia dengan obat antidiabetik

Uji acak pada diabetes tipe 2 dan tinjauan sistematis menunjukkan potensi penurunan glukosa/insulin-resistensi; monitor bila dipakai bersama obat antidiabetik.

Kelor dan tekanan darah: potensi sinergi dengan antihipertensi

Data manusia terbatas; pantau tekanan darah jika dikonsumsi rutin bersama obat. 17

Gangguan tiroid dan konsumsi kelor

Data spesifik kelor–tiroid terbatas. Umumnya, levotiroksin sebaiknya diminum perut kosong dan dipisah ≥4 jam dari suplemen kalsium/ferum; bila memakai produk kelor padat mineral/serat, beri jeda sesuai anjuran.

Batu ginjal/hiperkalsemia: apakah berisiko?

Tidak ada bukti kuat bahwa konsumsi kuliner kelor memicu batu; tetap moderasi asupan total kalsium/oksalat sesuai saran klinis bila memiliki riwayat batu. 7

Preeklampsia/eklampsia: hal yang perlu dipertimbangkan

Bukan terapi. WHO menganjurkan suplementasi kalsium 1,5–2,0 g/hari pada populasi dengan asupan kalsium rendah untuk menurunkan risiko preeklampsia—ikuti panduan antenatal resmi.


Resep & Ide Menu Ramah Ibu Hamil/Menyusui

Tips umum: cuci bersih daun, masak singkat (tumis cepat/masak bening) untuk menjaga vitamin larut air.

Smoothie kelor tinggi folat (porsi, langkah, catatan keamanan)

Sup bening sayur dengan daun kelor

Telur orak-arik kelor kaya protein

Nasi tim kelor untuk ibu menyusui

Teh kelor dengan jeruk nipis (penyerapan zat besi)


Mitos vs Fakta

“Kelor bisa menggantikan vitamin prenatal”

Mitos. Kelor dapat melengkapi, tetapi bukan pengganti vitamin prenatal/Fe/folat yang direkomendasikan. 4 5

“Semua bagian kelor aman untuk bumil”

Mitos. Daun untuk konsumsi; akar/kulit batang tidak dianjurkan pada kehamilan. 1 2

“Kelor selalu meningkatkan ASI”

Mitos sebagian. Ada uji klinis dengan hasil beragam; efek bila ada cenderung kecil dan awal laktasi. 13 15 16

“Semakin banyak semakin baik”

Mitos. Hindari dosis berlebihan, terutama retinol (vitamin A preformed) dari suplemen. 8


Pertanyaan Umum (FAQ)

Apakah kelor aman untuk bumil trimester 1?

Umumnya aman sebagai pangan daun dalam jumlah wajar. Hindari suplemen retinol dosis tinggi dan bagian akar/kulit. 1 2 8

Lebih baik daun segar atau bubuk?

Keduanya bisa. Bubuk praktis namun kualitas/antioksidan dipengaruhi proses pengeringan; segar bagus bila tersedia. 12

Berapa dosis bubuk kelor per hari yang aman?

Mulai ½–1 sdt (≈1–2 g), naik bertahap sesuai toleransi. Uji galaktagog sering memakai ≈900 mg/hari kapsul daun pada awal laktasi. 15

Bolehkah minum kelor bersamaan dengan vitamin prenatal/Fe?

Boleh. Untuk levotiroksin, beri jeda sesuai aturan (umumnya perut kosong dan pisahkan dari kalsium/Fe).

Apakah kelor menyebabkan keguguran?

Tidak ada bukti kelor daun dalam pangan menyebabkan keguguran. Hindari akar/kulit karena kekhawatiran keamanan. 1 2

Apakah kelor mengubah rasa ASI?

Data spesifik tidak memadai; LactMed tidak melaporkan efek merugikan pada bayi. 13

Kapan sebaiknya stop konsumsi?

Jika muncul reaksi alergi/keluhan GI berat, tanda hipoglikemia, perdarahan abnormal (pengguna warfarin), atau sesuai saran dokter. 9

Bagaimana jika sedang minum obat penyakit tertentu?

Konsultasi. Waspadai interaksi dengan warfarin, obat diabetes, antihipertensi. 9

Apakah bayi bisa alergi lewat ASI?

Jarang dilaporkan; pantau ruam/rewel tak biasa. 13

Apa tanda produk kelor yang tidak layak konsumsi?

Bau/warna menyimpang, gumpal lembap, tidak jelas izin edarnya, atau tidak memenuhi uji cemaran.


Panduan Keputusan Cepat (Checklist)

Siapa yang sebaiknya menghindari kelor sementara waktu

Pemeriksaan label sebelum membeli

Cara uji coba toleransi pribadi (rule of thumb 3–7 hari)

Mulai dari dosis kecil (½–1 sdt bubuk/hari atau 1 porsi sayur), konsumsi dengan makanan, catat respons 3–7 hari, hentikan bila keluhan.


Ringkasan & Rambu-rambu Akhir

Manfaat yang paling didukung bukti

Batas aman konsumsi harian

Gunakan dalam porsi pangan wajar. Hindari retinol >3.000 mcg RAE/hari saat hamil; provitamin A dari pangan tidak dikaitkan dengan teratogenik. 8

Kapan konsultasi klinis diperlukan

Sebelum memulai suplemen, saat menggunakan obat kronis (warfarin/antidiabetik/antihipertensi/levotiroksin), atau bila muncul efek samping. 1 9 17


Tabel Bukti Utama

Domain Populasi & Desain Bentuk/Dosis Hasil utama Catatan
Hb ibu hamil 460 ibu hamil, komparatif observasional (Etiopia) Konsumsi daun segar (diet) Hb +0,61–0,90 g/dL pada konsumen vs non-konsumen Perlu RCT konfirmatori. 19
Laktasi awal Ibu postpartum, RCT (Filipina) Kapsul daun ↑ volume ASI hari 3–5 pada kelompok kelor Studi kecil. 14
Laktasi awal Ibu postpartum, RCT (Thailand) 900 mg/hari kapsul Tidak signifikan, tapi +47% vs plasebo (tren) Follow-up singkat. 15
Laktasi – meta Systematic review/meta 250–900 mg/hari ↑ volume ASI pada beberapa hari awal Kualitas bukti rendah–sedang. 16
Glukosa darah DM2, RCT (Thailand) Daun/biji ekstrak Perbaikan beberapa parameter Bukan kehamilan; hati-hati interaksi. 17



  1. NCCIH – Moringa (Moringa oleifera). Ringkasan keamanan & penggunaan.

  2. Memorial Sloan Kettering – Moringa. Peringatan kehamilan/menyusui.

  3. WHO – Vitamin A supplementation during pregnancy (ELENA). Rekomendasi: tidak untuk antenatal rutin kecuali defisiensi berat.

  4. NIH ODS – Folate Fact Sheet (AKG hamil/menyusui).

  5. NIH ODS – Iron (Consumer) (AKG hamil/menyusui).

  6. NIH ODS – Vitamin C (Consumer) (AKG hamil/menyusui).

  7. NIH ODS – Calcium (Consumer/HP) (AKG 1.000 mg untuk 19–50 th).

  8. NIH ODS – Vitamin A (Health Professional/Consumer). UL retinol & risiko teratogenik; AKG hamil/menyusui.

  9. NIH ODS – Vitamin K (Consumer/HP). Interaksi warfarin & anjuran asupan konsisten.

  10. Vongsak B, dkk. Pharm Biol. 2013; HPLC/TLC: crypto-chlorogenic acid & isoquercetin pada daun kelor.

  11. Chiș A, dkk. Plants 2024 – Tinjauan bioaktif kelor (flavonoid, polifenol, peptida fungsional).

  12. Nono Obossé P, dkk. BMC Food Prod. Process Nutr. 2021 – Pengaruh pascapanen/pengolahan terhadap antioksidan daun kelor.

  13. LactMed – Moringa (Malunggay). Ringkasan uji & keamanan menyusui.

  14. Estrella MCP, dkk. Uji acak, ibu bayi prematur: peningkatan volume ASI.

  15. Fungtammasan S, dkk. Uji acak 900 mg/hari kapsul daun; hasil tidak signifikan namun tren positif.

  16. Ammar M, dkk. Foods 2025 – Tinjauan sistematis: peningkatan volume ASI; bukti rendah–sedang.

  17. Taweerutchana R, dkk. J Diabetes Res 2017 – RCT efek kelor pada DM2.

  18. Owens C, dkk. 2020 – Tinjauan potensi antidiabetik kelor.

  19. Derbo A, dkk. J Multidiscip Healthc 2023 – Konsumsi daun kelor segar terkait Hb ibu hamil lebih tinggi.

#kelor #tanaman-obat