Rumah Rempah Manisha Solo

Kelor: Kandungan, Manfaat, Efek Samping, dan Cara Mengolah Daun Moringa Oleifera | Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia

Kelor (nama ilmiah: Moringa oleifera Lam.) adalah pohon tropis yang daunnya terkenal sebagai tanaman obat dan sumber nutrisi tinggi. Tanaman ini berasal dari kawasan India dan sekitar Pegunungan Himalaya, namun kini tersebar luas di berbagai daerah tropis dan subtropis dunia. Artikel ini mengupas tuntas seluk-beluk tanaman kelor, mulai dari taksonomi, morfologi, habitat, kandungan senyawa, khasiat kesehatan tradisional dan ilmiah, cara konsumsi, hingga keamanan dan aspek budaya.


Nama & Taksonomi

Nama Latin & Klasifikasi Taksonomi

Nama ilmiah: Moringa oleifera Lam.1 2

Klasifikasi taksonomi:

Nama Lokal Indonesia

Nama Global

Sinonim


Deskripsi Botani & Ciri Fisik

Karakteristik Umum

Kelor adalah pohon gugur berukuran kecil hingga sedang yang tumbuh cepat dan tahan kekeringan, dapat mencapai ketinggian 10-12 meter dengan diameter batang hingga 46 cm. Pohon ini memiliki umur relatif pendek namun pertumbuhannya sangat cepat.8 3

Batang & Kulit Kayu

Daun

Daun kelor dan bubuk daun kelor dalam mangkok gerabah

Bunga

Buah

Biji

Akar


Habitat Alami, Distribusi di Indonesia & Budidaya

Habitat Alami & Asal

Kelor berasal dari kawasan sub-Himalaya di India utara, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan. Tanaman ini kemudian menyebar luas ke Asia Selatan dan Tenggara.12 1 3 5

Distribusi Global

Kelor kini tumbuh dan dibudidayakan di setidaknya 70 negara di wilayah tropis dan subtropis, termasuk:13

Distribusi di Indonesia

Di Indonesia, kelor tersebar di hampir semua pulau dengan variasi genetik yang beragam:14

Sebaran per Pulau:

Kondisi Iklim & Lingkungan Optimal

Persyaratan Iklim:

Persyaratan Tanah:

Teknik Budidaya

Persiapan Lahan:

Perbanyakan Tanaman:

1. Perbanyakan Biji (Generatif):

2. Perbanyakan Stek (Vegetatif):

Pemeliharaan:

Sistem Tanam:

Panen:


Kandungan Senyawa Aktif Utama

Komponen Makronutrisi

Komposisi Kimia Daun Kelor (per 100g bahan kering):

Asam Amino Esensial:29 26

Profil Asam Lemak:28

Komponen Mikronutrisi

Vitamin (per 100g daun segar):30 5

Mineral (per 100g daun segar):28 5

Senyawa Bioaktif Utama

Flavonoid:27 26

Asam Fenolat:26 27

Glukosinolat & Isothiocyanate:26

Karotenoid:26

Alkaloid:26 5

Senyawa Lainnya:26

Kandungan Biji & Minyak Kelor

Komposisi Biji:33

Profil Asam Lemak Minyak Kelor:35 33

Karakteristik Minyak:36 35


Manfaat Kesehatan Berdasarkan Penelitian

Aktivitas Antioksidan

Mekanisme Kerja:37 27 Kelor mengandung senyawa antioksidan yang bekerja melalui berbagai mekanisme:

Bukti Penelitian:

Aktivitas Antidiabetes

Mekanisme Kerja:39 40 30

Bukti Klinis:40 30

Aktivitas Anti-inflamasi

Mekanisme Kerja:41 30

Bukti Penelitian:42 41

Aktivitas Kardioprotektif

Mekanisme Kerja:43 30

Bukti Klinis:43 30

Aktivitas Hepatoprotektif

Mekanisme Kerja:44 27

Bukti Penelitian:44

Aktivitas Neuroprotektif

Mekanisme Kerja:45 37

Bukti Penelitian:45

Aktivitas Imunomodulator

Mekanisme Kerja:46 43

Bukti Klinis:43

Aktivitas Antimikroba

Spektrum Aktivitas:47 27

Mekanisme:47

Aktivitas Antikanker

Mekanisme Kerja:39 27

Bukti Penelitian:39

Aktivitas untuk Kesehatan Tulang

Mekanisme Kerja:37

Bukti Penelitian:37

Baca juga 16 manfaat daun kelor yang paling masuk akal secara ilmiah.


Cara Konsumsi & Bentuk Sediaan

Bentuk Sediaan yang Tersedia

1. Daun Segar:

2. Bubuk Daun Kering (Powder):

3. Kapsul/Tablet:

4. Teh Celup:

5. Ekstrak Cair:

6. Minyak Biji:

Panduan Konsumsi Berdasarkan Tujuan

Untuk Kesehatan Umum (Maintenance):

Untuk Diabetes:

Untuk Hipertensi:

Untuk Anti-aging & Antioksidan:

Untuk Ibu Menyusui:

Untuk Malnutrisi:

Cara Konsumsi yang Optimal

Penyerapan Maksimal:

Timing Konsumsi:

Adaptasi Bertahap:


Efek Samping & Kontraindikasi

Efek Samping yang Dilaporkan

Efek Samping Ringan (Umum):51 50 49

Efek Samping Jarang:52 53

Kontraindikasi Absolut

Kehamilan (Khususnya Trimester Pertama):32 51

Penggunaan Akar dan Kulit Batang:55 32

Kontraindikasi Relatif

Hipotensi (Tekanan Darah Rendah):55 51

Hipoglikemia:55 32

Penyakit Autoimun:43

Populasi Khusus

Ibu Menyusui:46 32

Anak-anak:32

Lansia:

Tanda Overdosis

Gejala Overdosis:50

Penanganan Overdosis:

Monitoring yang Diperlukan

Pemeriksaan Rutin:

Indikator Penghentian:


Interaksi Obat

Interaksi Utama yang Terdokumentasi

Interaksi dengan Obat Diabetes:56 55 32

Interaksi dengan Obat Hipertensi:56 55 32

Interaksi dengan Levothyroxine:55 32

Interaksi dengan Sitokrom P450

Inhibisi CYP3A4:53 32 55

Interaksi dengan Antiretroviral:53

Interaksi dengan Antikoagulan

Warfarin dan NOAC:55

Interaksi Nutrisi & Mineral

Penyerapan Zat Besi:28

Penyerapan Kalsium:28

Kafein dan Tanin:28

Protokol Monitoring Interaksi

Langkah-langkah Precautionary:

  1. Inventarisasi obat: Buat daftar lengkap semua obat dan suplemen yang dikonsumsi
  2. Konsultasi farmasis: Diskusikan potensi interaksi sebelum memulai kelor
  3. Start low, go slow: Mulai dengan dosis kelor terendah
  4. Monitoring ketat:
    • Minggu 1-2: Monitor harian untuk gejala interaksi
    • Minggu 3-4: Monitor setiap 2-3 hari
    • Bulan 2 dst: Monitor mingguan kemudian bulanan

Parameter yang Dimonitor:

Red Flags untuk Konsultasi Medis Darurat:


Peringatan & Status Keamanan

Status Regulasi Global

Food and Drug Administration (FDA) - Amerika Serikat:50

European Food Safety Authority (EFSA):57

Badan POM Indonesia:58

Profil Keamanan Berdasarkan Studi Toksisitas

Toksisitas Akut:59 50 47

Toksisitas Subkronis (90 hari):47

Toksisitas Reproduksi:32

Genotoksisitas:50

Peringatan Khusus Populasi

Bayi dan Anak (0-12 tahun):32

Remaja (13-17 tahun):

Dewasa Sehat (18-65 tahun):48 49

Lansia (>65 tahun):

Peringatan Kondisi Medis Khusus

Penyakit Ginjal Kronik:

Penyakit Hati:

Gangguan Tiroid:

Gangguan Pembekuan Darah:55

Peringatan Interaksi Makanan

Alkohol:

Produk Berkafein Tinggi:

Suplemen Zat Besi Dosis Tinggi:

Red Flag Symptoms (Hentikan Konsumsi Segera)

Reaksi Alergi Berat:

Toksisitas Gastrointestinal:

Toksisitas Sistemik:

Panduan Pelaporan Efek Samping

Di Indonesia:

Informasi yang Diperlukan:


Sejarah & Konteks Budaya

Sejarah Global Tanaman Kelor

Asal Usul & Penyebaran Awal:10 13 Kelor (Moringa oleifera) berasal dari kawasan sub-Himalaya di India utara, tepatnya di wilayah Kashmir pada ketinggian 1.200-1.800 meter. Tanaman ini telah digunakan dalam sistem pengobatan Ayurveda India kuno selama ribuan tahun, dengan catatan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati menggunakan daun kelor.60 13

Penyebaran Historis:13

Konteks Mitologi & Kepercayaan:

Sejarah Kelor di Indonesia

Masuknya ke Nusantara:61 Kelor diperkirakan masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan Arab-India sekitar abad ke-7-10 Masehi. Tanaman ini dengan cepat beradaptasi dengan iklim tropis Indonesia dan menyebar ke seluruh kepulauan.61

Integrasi dalam Budaya Lokal: Kelor dengan cepat terintegrasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia, tidak hanya sebagai tanaman obat tetapi juga sebagai bagian dari tradisi kuliner dan ritual budaya.

Konteks Budaya Regional Indonesia

Jawa & Sunda:60

Madura:62 7 Di Madura, kelor memiliki nilai budaya yang sangat tinggi, terutama dalam tradisi pengobatan keluarga:

Sulawesi:63 Budaya Wolio (Baubau, Sulawesi Tenggara):

Sulawesi Tengah (Palu):18 Kota Palu memiliki hubungan yang sangat erat dengan kelor:

Nusa Tenggara:17

Tradisi Pengobatan & Etnobotani

Sistem Pengobatan Tradisional Jawa:60

Tradisi Pengobatan Madura:62 7 Penelitian etnobotani menunjukkan kelor memiliki nilai penggunaan (UV = 3) yang tinggi dengan aplikasi:

Nilai Sosio-Ekonomi Budaya

Peran dalam Ketahanan Pangan:43

Ekonomi Rakyat:64

Pemberdayaan Perempuan:65 18

Transformasi Modern

Dari Tradisional ke Modern:66

Revitalisasi Budaya:16

Challenges & Preservation:

Kelor dalam Konteks Global Modern

Recognition International:67 68

Cultural Bridge: Kelor menjadi jembatan budaya yang menghubungkan tradisi lokal Indonesia dengan trend kesehatan global, membuktikan bahwa kearifan lokal memiliki nilai universal yang dapat diapresiasi secara internasional.


Resep Tradisional & Kuliner

Resep Tradisional Pengobatan

Ramuan Demam dan Masuk Angin:62 7

Jamu Penambah ASI (Galactagogue):46

Ramuan Anti-Diabetes:62

Obat Luka dan Peradangan:7

Resep Kuliner Tradisional Indonesia

Sayur Bening Kelor (Jawa):70

Uta Kelo (Sulawesi Tengah):18 Masakan khas Palu yang sangat populer di daerah ini:

Tumis Kelor dengan Udang (Modern Indonesia):70

Resep Minuman Tradisional

Teh Daun Kelor Tradisional:71

Jus Kelor Segar:

Resep Makanan Fungsional Modern

Nasi Goreng Hijau Kelor:70

Cookies Kelor untuk Balita:

Smoothie Bowl Kelor:

Resep Olahan Biji Kelor

Minyak Kelor Homemade:33

Tepung Biji Kelor:

Resep Kuliner Regional Lainnya

Gulai Kelor Minangkabau:

Pecel Kelor Jawa Timur:

Botok Kelor Yogyakarta:

Tips Kuliner & Preservasi Nutrisi

Teknik Memasak Optimal:

Penyimpanan:

Food Safety:

Inovasi Kuliner Modern

Kelor Ice Cream:

Kelor Latte:

Kelor Pasta:

Resep-resep ini menunjukkan versatilitas kelor sebagai bahan makanan yang tidak hanya bergizi tinggi tetapi juga dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat yang sesuai dengan selera lokal maupun modern.


Fakta Unik & Fun Facts

Julukan dan Reputasi Global

"The Miracle Tree" (Pohon Ajaib):6867 Kelor mendapat julukan ini karena hampir setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan:

"Tree of Life" (Pohon Kehidupan):39 Sebutan ini merujuk pada kemampuan kelor memberikan kehidupan melalui nutrisi lengkapnya, khususnya di daerah dengan tingkat malnutrisi tinggi.

Keajaiban Nutrisi

Perbandingan Nutrisi yang Mencengangkan:67 30 5

Complete Protein Plant:72 27 Kelor adalah salah satu tanaman langka yang mengandung semua 9 asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh manusia, menjadikannya protein nabati lengkap.72

Keajaiban Pertumbuhan

Pertumbuhan Super Cepat:68 11

Ketahanan Ekstrem:68 8

Keajaiban Ekologis

Natural Water Purifier:67 11

Carbon Sequestration Champion:68

Keunikan Biologis

Minyak Tidak Tengik:36 33

Pollinator Paradise:9

Fakta Sejarah Menarik

Ancient Egyptian Beauty Secret:66

Keajaiban Modern

NASA Research:67

UN World Food Programme:

Fakta Ekonomis

Global Market Value:73 74

Indonesian Success Story:64

Keunikan Regional Indonesia

Palu's Moringa Excellence:18

Fakta Ilmiah Mengejutkan

Antioxidant Powerhouse:27

Zeatin Content:66 26

Chlorophyll Champion:

Keunikan Kuliner

Rasa yang Adaptif:48

Color-Changing Properties:

Fakta Lingkungan

Climate Resilient Crop:69

Biodiversity Supporter:68

Records dan Achievements

Guinness Book Potential:

Scientific Publications:45

Fakta Sosio-Ekonomi

Women Empowerment:65 18

Educational Impact:15

Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa kelor bukan hanya tanaman biasa, tetapi benar-benar merupakan "keajaiban alam" yang memiliki potensi luar biasa untuk kesehatan manusia, lingkungan, dan ekonomi global.


Pertanyaan Umum (FAQ)

Pertanyaan Umum tentang Konsumsi

Q: Berapa dosis kelor yang aman untuk dikonsumsi sehari-hari?

A: Untuk orang dewasa sehat, dosis yang direkomendasikan adalah:

Mulailah dengan dosis kecil (1-2 gram) dan tingkatkan secara bertahap untuk menghindari gangguan pencernaan.49

Q: Kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi kelor?

A: Waktu optimal tergantung tujuan:

Q: Apakah kelor aman dikonsumsi setiap hari dalam jangka panjang?

A: Ya, kelor aman untuk konsumsi harian jangka panjang pada dosis yang direkomendasikan. Studi menunjukkan keamanan penggunaan hingga lebih dari 6 bulan tanpa efek samping serius. Namun tetap disarankan:48 47

Pertanyaan tentang Efek Samping

Q: Apa efek samping yang mungkin terjadi saat pertama kali mengonsumsi kelor?

A: Efek samping ringan yang umum terjadi pada awal penggunaan:51 49

Cara mengatasinya:

Q: Siapa yang tidak boleh mengonsumsi kelor?

A: Kontraindikasi absolut:51 32

Kontraindikasi relatif (perlu pengawasan medis):

Pertanyaan tentang Interaksi Obat

Q: Apakah kelor bisa dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes?

A: Ya, tetapi perlu pengawasan ketat. Kelor dapat meningkatkan efek obat diabetes sehingga:55 32

Q: Bagaimana dengan obat hipertensi?

A: Kombinasi memerlukan monitoring ketat:56 55

Q: Apakah kelor berinteraksi dengan obat tiroid?

A: Ya, dengan levothyroxine:55 32

Pertanyaan tentang Kualitas dan Penyimpanan

Q: Bagaimana memilih produk kelor yang berkualitas?

A: Kriteria kelor berkualitas tinggi:

Q: Bagaimana cara menyimpan produk kelor dengan benar?

A: Panduan penyimpanan optimal:

Q: Bagaimana mengetahui produk kelor sudah rusak?

A: Tanda-tanda kerusakan:

Pertanyaan tentang Manfaat Khusus

Q: Benarkah kelor bisa membantu program diet?

A: Ya, kelor dapat mendukung program penurunan berat badan melalui:72

Q: Apakah kelor efektif untuk meningkatkan stamina?

A: Ya, kelor dapat meningkatkan energi dan stamina karena:66

Q: Bagaimana efektivitas kelor untuk kesehatan kulit?

A: Kelor sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit:58 36

Pertanyaan tentang Kehamilan dan Menyusui

Q: Mengapa ibu hamil tidak boleh mengonsumsi kelor?

A: Risiko pada kehamilan:51 32

Q: Apakah aman untuk ibu menyusui?

A: Relatif aman dengan pengawasan:46 32

Pertanyaan tentang Anak-anak

Q: Dari usia berapa anak boleh mengonsumsi kelor?

A: Panduan berdasarkan usia:32

Q: Bagaimana cara memberikan kelor pada anak yang tidak suka rasanya?

A: Tips untuk anak-anak:

Pertanyaan tentang Budidaya

Q: Bisakah kelor ditanam di pot untuk konsumsi sendiri?

A: Ya, sangat bisa dan mudah:15

Q: Berapa lama kelor bisa dipanen setelah ditanam?

A: Timeline panen:

Pertanyaan tentang Perbandingan dengan Suplemen Lain

Q: Apakah kelor lebih baik dari multivitamin sintetik?

A: Kelor memiliki beberapa keunggulan:49

Q: Bagaimana perbandingan kelor dengan spirulina atau chlorella?

A: Perbandingan nutrisi:

Parameter Kelor Spirulina Chlorella
Protein 25-30% 60-70% 50-60%
Rasa Ringan, seperti bayam48 Agak amis Sangat amis
Vitamin C Sangat tinggi Rendah Rendah
Kalsium Sangat tinggi Sedang Sedang
Digestibility Mudah dicerna Perlu adaptasi Perlu adaptasi
Harga Ekonomis Mahal Mahal

Pertanyaan tentang Mitos dan Fakta

Q: Benarkah kelor bisa menyembuhkan 300 penyakit?

A: Ini adalah klaim tradisional yang perlu dipahami dengan benar:60

Q: Apakah kelor bisa menggantikan obat dokter?

A: Tidak, kelor tidak dapat menggantikan obat medis:

Q: Benarkah semakin pahit kelor semakin berkhasiat?

A: Tidak selalu benar:

Q: Bolehkah kelor dikonsumsi saat puasa (sahur/iftar)?

A: Boleh. Umumnya aman diminum saat sahur atau segera setelah berbuka. Jika lambung sensitif, konsumsi setelah makanan ringan dan mulai dari dosis kecil.

Q: Apakah kelor aman untuk penderita maag/GERD?

A: Umumnya aman bila dikonsumsi setelah makan. Hindari perut kosong, titrasi bertahap, dan hentikan bila muncul keluhan (nyeri ulu hati, mual berlebih).

Q: Bolehkah kelor diminum bersamaan dengan kopi/teh?

A: Sebaiknya beri jeda 30–60 menit, karena tanin pada teh/kopi dapat menghambat penyerapan mineral tertentu.

Q: Apakah kelor berisiko bagi orang dengan riwayat batu ginjal (oksalat)?

A: Daun kelor mengandung sebagian anti-nutrisi. Jika punya riwayat batu oksalat, konsultasikan dulu, cukupi hidrasi, dan hindari dosis tinggi jangka panjang.

Q: Bagaimana cara mengurangi rasa/after-taste kelor?

A: Campurkan dengan lemon/madu/jahe, smoothies (pisang/yogurt), atau masakan berkuah. Gunakan bubuk berkualitas (hijau cerah, wangi segar).

Q: Apakah kelor aman untuk penderita autoimun?

A: Karena potensi imunomodulasi, gunakan dengan pengawasan dokter, mulai dari dosis kecil, dan hentikan bila gejala memberat.

Q: Bisakah kelor digunakan sebagai masker/topikal?

A: Bisa. Lakukan uji tempel 24 jam, campur dengan madu/yogurt. Hindari luka/iritasi aktif dan hentikan bila muncul kemerahan gatal.

Q: Berapa lama daya simpan bubuk kelor setelah kemasan dibuka?

A: Umumnya 6–12 bulan jika disimpan kedap, kering, gelap. Cek bau, warna, dan gumpal sebagai indikator kerusakan.

Q: Bagaimana cara memverifikasi klaim “organik” pada produk kelor?

A: Periksa sertifikat resmi (mis. USDA/EU/ID), nomor izin edar (BPOM/PIRT), dan nama lembaga sertifikasi pada label.

Q: Apakah kelor aman untuk program hamil (promil)?

A: Karena data pada kehamilan terbatas, sebaiknya hindari saat promil kecuali atas saran dokter.

Catatan: FAQ ini disusun berdasarkan evidence-based information dari berbagai penelitian ilmiah dan praktik klinis. Selalu konsultasikan dengan professional kesehatan untuk kondisi medis spesifik.


  1. www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/14786419.2024.2387833

  2. www.gbif.org/species/3054181

  3. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9916933/

  4. https://www.invasive.org/browse/subinfo.cfm?sub=36329

  5. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5633671/

  6. https://www.mdpi.com/1424-8247/17/1/142/pdf?version=1705935764

  7. https://biosaintropis.unisma.ac.id/index.php/biosaintropis/article/download/50/25

  8. https://en.wikipedia.org/wiki/Moringa_oleifera

  9. https://apps.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Moringa_oleifera.PDF

  10. https://www.britannica.com/plant/horseradish-tree

  11. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9314179/

  12. http://researchjournal.co.in/online/IJPS/IJPS-18(1)/18_51-56_A.pdf

  13. https://oa.upm.es/68869/1/Moringa_oleifera.pdf

  14. https://smujo.id/biodiv/article/view/7365

  15. https://www.jppipa.unram.ac.id/index.php/jpmpi/article/view/1548

  16. https://smujo.id/biodiv/article/view/15513

  17. https://www.easpublisher.com/media/features_articles/EASJACC_54_70-74_FT.pdf

  18. https://bappeda.palukota.go.id/web/wp-content/uploads/2023/06/PEDOMAN-INOVASI-PAKKULI.pdf

  19. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9865686/

  20. https://www.mdpi.com/2075-1729/13/1/63/pdf?version=1671963437

  21. https://www.hrpub.org/download/20230630/UJAR14-10433191.pdf

  22. https://journal.ipb.ac.id/index.php/bulagron/article/download/51338/27211/

  23. https://jes-tm.org/index.php/jestm/article/view/90

  24. https://www.semanticscholar.org/paper/db2cdba4cf1257734854be210754b2a1d26a9902

  25. http://rjoas.com/issue-2023-07/article_18.pdf

  26. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9737119/

  27. https://www.nature.com/articles/s41598-024-80700-y

  28. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9030530/

  29. https://jurnal.unpad.ac.id/kultivasi/article/download/47005/20802

  30. https://www.healthline.com/nutrition/6-benefits-of-moringa-oleifera

  31. https://journal.gpp.or.id/index.php/ijrvocas/article/view/211

  32. https://www.rxlist.com/supplements/moringa.htm

  33. https://sabraojournal.org/wp-content/uploads/2024/10/SABRAO-J-Breed-Genet-56-5-2143-2151-MS23-389.pdf

  34. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0926669011003621

  35. https://www.frontiersin.org/journals/nutrition/articles/10.3389/fnut.2021.829146/full

  36. https://www.healthline.com/health/moringa-oil

  37. https://www.medsci.org/v22p0819.htm

  38. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0023643825007923

  39. https://www.eurekaselect.com/243898/article

  40. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213434425000064

  41. http://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JBT/article/view/9244

  42. https://innovareacademics.in/journals/index.php/ijap/article/view/40478

  43. https://www.homesciencejournal.com/archives/?year=2025&vol=11&issue=1&part=H&ArticleId=1828

  44. http://phcogj.com/article/933

  45. https://phcogj.com/article/2492

  46. https://nawalaeducation.com/index.php/O/article/view/1164

  47. http://herbmedpharmacol.com/Article/jhp-32557

  48. https://aduna.com/pages/moringa-frequently-asked-questions

  49. https://www.moringasfinest.nl/english/inspiration/faq/

  50. https://www.vitaminexpress.org/en/moringa-information

  51. https://favella.it/en/blogs/news/the-contraindications-of-moringa

  52. http://www.odermatol.com/issue-in-html/2017-4-10-fixed/

  53. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5348890/

  54. https://www.drugs.com/npp/moringa.html

  55. http://askdis.blogspot.com/2016/07/moringa-drug-interactions.html

  56. https://www.ukm.my/jsm/pdf_files/SM-PDF-51-4-2022/16.pdf

  57. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fphar.2024.1288382/pdf?isPublishedV2=False

  58. https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJGHR/article/download/4799/3353/

  59. http://ssjournals.com/index.php/ijbr/article/download/684/680

  60. https://biosaintropis.unisma.ac.id/index.php/biosaintropis/article/download/215/191

  61. https://repository.ub.ac.id/7497/41/BAB%20II.pdf

  62. https://journal.asritani.or.id/index.php/Flora/article/download/213/313/1189

  63. https://ugm.ac.id/id/berita/21747-mengulik-kelor-sebagai-etnobotani-orang-wolio/

  64. https://ditjenbun.pertanian.go.id/kelor-kian-melejit-superfood-ini-berhasil-raih-omset-per-tahun-4-milyar/

  65. https://ejournal.polman-babel.ac.id/index.php/dulang/article/view/300

  66. https://ca.organictraditions.com/blogs/articles/superfood-spotlight-moringa

  67. https://ruchiveda.com/blogs/news/10-facts-about-moringa

  68. https://foodprint.org/real-food/moringa/

  69. https://www.nature.com/articles/s41598-023-47535-5

  70. https://www.sasa.co.id/articles/tips-trick/5-ide-masak-daun-kelor-kaya-khasiat-untuk-wanita

  71. https://www.youtube.com/watch?v=7ch-N78nDGg

  72. https://empathyherbal.com.au/blogs/articles/complete-moringa-faq

  73. https://www.eco-business.com/id/press-releases/global-moringa-meet-2019-demonstrates-advancements-in-production-application-of-moringa/

  74. https://www.slideshare.net/slideshow/production-ofmoringaoleiferaoil-44491851/44491851

  75. https://informaticsjournals.co.in/index.php/jnr/article/view/47513

#kelor #tanaman-obat